Minggu, 05 Juli 2009

Seafood Warung Bambu

Setelah sekian lama direncanakan, akhirnya baru rabu kemarin saya bisa menginjakkan kaki di tanah Madura tepatnya di Bangkalan. Berangkat dari kos jam 9 pagi bersama 3 orang teman,Setiadi, Fajar dan Angga, kami berempat mengendarai motor menuju rumah mas Ferdy. Kebetulan, mas Ferdy yang notabene adalah sesepuh kos-kosan sacharosa 63 saat ini, tinggal di daerah Bangkalan. Maka dari itu, sesampainya disana kami berempat diajak kuliner untuk mencicipi masakan salah satu warung makan seafood di daerah Martajasah,namanya "Matus". Terdengar asing bagi saya yang baru pertama kali ke Madura.

Karena saat dalam perjalanan perut sudah keroncongan, sesampainya di warung, tanpa basa-basi kamipun memesan satu kepiting asam manis, satu kepiting saus cuka, dua gurami bakar dan satu kakap merah. Oiya, ada salah seorang dari kami yang katanya tidak suka makan seafood dan daging, Angga namanya. Kalau dilihat dari cashing badannya sih mungkin banyak yang tidak percaya kalau dia tidak suka daging soalnya badannya tambun. Alhasil, dia memesan telor dan tempe bakar. What? Telor bakar? Kok barusan denger ya. Hehe.

Untuk minumannya, kami semua sepakat memesan es mega mendung, halah itu lho cola yang di tambahi susu lalu diberi es, mirip soda gembira gitu.

***

Pertama kali setelah semua makanan tersaji, mata saya langsung tertuju pada capit kepiting yang disajikan dengan bumbu asam manis. Saya pun berniat untuk mencicipinya dulu sebelum mencicipi makanan yang lain. Arrghh benar-benar membuat kelenjar air liur ini banjir.

Setelah berdo'a, dengan segera saya mulai mempreteli capit kepiting yang menggoda itu. Prakk! suara cangkang kepiting tadi yang pecah setelah saya gigit. Mulai saya buka dalamnya, uuwhh uap panas dari daging yang menyembul tadi langsung keluar, menimbulkan aroma yang sedap khas daging kepiting. Dicampur dengan bumbu buatan chef warung ini, asam, manis, gurih dan juga ada sedikit pedasnya, hmmm. Oiya, jangan lupa dengan sambel pencitnya (pencit : mangga muda,red) yang memiliki sensasi tersendiri bagi para penikmatnya, juga sambel kecapnya yang spicy, urrgh...mantab!

Puas dengan capit kepiting, saya mulai beralih ke daging kakap merah bakar. Kalau dari segi penyajian secara keseluruhan, saya rasa tidak ada yang special karena hanya disajikan dengan garnis irisan mentimun, tomat dan daun kemangi. Hanya saja, jika melihat dagingnya, arrgh...lihat saja, warnanya yang coklat kemerahan dengan permukaan yang gosong membuat jari ini ingin segera mencuil kemudian menikmatinya.

Ternyata tidak hanya sampai disini saja kuliner kami karena tidak beberapa lama setelah sampai di rumah mas Ferdy, mbak Etik yang hingga saat ini menjadi soulmatenya mas Ferdy, datang membawa semangkuk besar es kelapa muda,waaahh mantab! Secara hari masih siang dan entah kenapa saya merasa suasana di Madura saat itu lebih kering dari Surabaya jadi segelas es kelapa muda cukup bisa mennyegarkan tenggorokan.

nb : terima kasih buat mas Ferdy dan keluarga :)

2 komentar:

Ads Inside Post